Rabu, 27 Juni 2012

Tips Memegang Kamera DSLR yang Benar

Bergantinya kamera SLR ke DSLR mempengaruhi peminat kamera dari semua kalangan, karena teknologinya semakin canggih, penggunaanyanya yang serba otomatis dan dapat digunakan oleh siapa saja bahkan oleh orang yang tidak pernah memegang kamera sekali pun kini mereka layaknya profesional.
untuk membedakan mana fotografer pemula  dan fotografer profesional di jaman sekarang ini memang agak sulit, karena selain kamera sekarang memiliki aksesoris anti goyang seperti IS (Image Stabilizer) pada lensa Canon juga diperlengakap dengan software yang mendukung untuk perbaikan hasil foto agar terlihat bagus.
Walaupun kamera sekarang memiliki fitur-fitur yang canggih namun itu semua tidaklah cukup, karena yang paling utama dari semua itu adalah bagaimana Sobat memegang kamera dengan benar agar tidak cepat lelah (karena bobot kamera yang lumayan berat) juga hasil gambar akan lebih tajam. Jika Sobat pemula, tidak ada salahnya mengikuti tips cara memegang kamera yang baik dan benar.
Pastikan strap (gantungan) kamera tergantung dileher, ini untuk meminimalisir jika kamera lepas agar tidak jatuh.

1. Sikut Menekan Tubuh




Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di badan Sobat. Pastikan memegang kamera agar mudah memandu mata pada obyek yang akan di ambil.

2. Membuat Tumpuan Lengan Kiri



Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedankan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini dipakai jika Sobat akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.

3. Tumpuan Kedua Sikut

Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera. Jika Sobat lihat gambar disebelah kanan,ini slah satu teknik memegang kamera yang kurang benar,dimana tumpuan kamera hanya pada tangan kiri saja,kesalahan ini sering sekali dilakukan bahkan oleh fotografer profesional,

4. Memasang Kuda-kuda


Bukan hanya dalam bela diri saja kita diwajibkan memasang kuda-kuda, namun dalam memotret pun hal ini wajib dilakukan agar bada Sobat lebih stabil dan tidak mudah goyang.

5. Gunakan Tumpuan Kaki Saat Memotret Pada Posisi Rendah Atau Jongkok




Harus diingat, dalam posisi ini kaki Sobat harus menjadi tumpuan tangan agar kamera tidak mudah goyang, dan menghasilkan gambar yang tajam.

6. Gunakan Benda Di Sekitar Untuk Menambah Kestabilan




Jika Sobat sedang memotret outdoor misalnya, Sobat bisa menggunakan berbagai benda yang ada disekitar Sobat untuk menjadi tumpuan, misalnya ; dinding, mobil, pohon, tiang listrik, dsb.

7. Memegang Kamera Pada Posisi Tiarap

Untuk menambah esensial dan nilai seni ketika memotret, terkadang Sobat memerlukan angel lain seperti melakukan tiarap (angel katak), Sebagai tumpuan ketikan tiarap adalah dengan menggunakan sikut agar kamera lebih stabil, jangan mengandalkan tumpuan badan karena terkadang bada bisa gemetar jika terlalu lama.
Itulah beberapa tips memegang kamera yang benar, semoga saja bermanfaat.

sumber: http://antslearning.wordpress.com
»»  Read More...

Kamis, 14 Juni 2012

10 Hal Yang Bisa Memperbaiki Foto Anda


         Pecinta fotografi memiliki kecenderungan menghabiskan waktu mendebatkan hal-hal yang memiliki kontribusi kecil dalam memperbaiki kualitas foto, misal: mendebatkan merk Canon vs Nikon, berjam-jam nongkrong di forum-forum fotografi online, sibuk memikirkan untuk ganti lensa yang lebih mahal. Disini kami kumpulkan 10 hal yang kalau anda lakukan bisa langsung memperbaiki foto-foto anda, gratis! tanpa biaya. Oke:


1. Pelajari Semua Fungsi Kamera DSLR Yang Ada Ditangan.
Bukan hanya sekedar aperture, shutter speed dan fokus, maksud saya SEMUANYA. Pernah mencoba memanfaatkan kemampuan DSLR anda dalam membuat foto time-lapse? Bagimana dengan mirror lock-up? AEL? Kenali sebanyak-banyaknya fungsi dan fitur yang tersedia dikamera anda. Iseng-isenglah memencet-mencet tombol kamera, kalau anda terbentur hal yang belum anda mengerti, buka kembali buku manual. Dengan mengeksploarsi kamera sampai maksimal, kita bisa memacu kreativitas kita sekaligus memperluas perspektif kita dalam fotografi.


2. Tentukan Foto Idola Anda.
Pernahkah anda melihat sebuah foto dan langsung “jatuh cinta” dengan foto tersebut? kalau belum segera tentukan foto yang menjadi idola anda! (Sekedar inspirasi, coba buka 500px.com dan pilih foto mana yang membuat anda langsung kesengsem) Sudah ketemu? Oke sekarang lihat lagi foto idola tadi dan pikirkan kenapa anda bisa jatuh cinta padanya. Apakah karena komposisinya? ataukah karena ceritanya? ekspresinya? ataukah karena cahayanya? Apakah foto tersebut foto landcape? atau portrait ataukah foto jalanan? Dengan begitu kita bisa menyadari, “Oh, seleraku tuh yang begini nih.” Dan selera = taste = minat, kita bisa berangkat dari situ untuk mengejar cita-cita, heheh…


3. Belajar Memilih & Memilah Foto.
Sudah berapa fotokah yang sudah anda hasilkan selama memiliki kamera? pernahkan mencoba memilih 25 foto terbaik (atau 50 kalau koleksi foto anda sudah mencapai 10 ribu keatas) dari kesemuanya? Kalau belum sebaiknya dimulai. Pilih 25 foto terbaik yang pernah anda hasilkan, cobalah pilih dengan serius.


4. Cetak Besar Foto Terbaik Anda Dan Biarkan Teman Yang Awam Fotografi Menilainya.
Kalau anda sudah menyelesaikan langkah nomor 3, cobalah cetak foto-foto tadi. Cetaklah dalam ukuran terbesar yang anda mampu, usahakan cetak di studio cetak yang lumayan bagus. Kemudian mintalah teman atau kerabat atau tetangga yang awam fotografi untuk menilainya, mintalah dia mengurutkan dari yang paling bagus sampai yang paling jelek dan tanyakan kenapa. Dengan menanyakan pada orang yang awam fotografi kita bisa mengetahui apa yang orang lain perhatikan dari foto-foto kita. Sebaik-baiknya seni, dalam bentuk apapun, adalah seni yang bisa diaperesiasi oleh orang awam sekalipun. Kita seringkali kehilangan perspektif, memotret demi mendapatkan perhatian dari fotografer lain.


5. Uji kelincahan Jari Anda.
Oke, coba ini. Bawa kamera dan masuklah dalam kamar yang gelap tanpa lampu. Cobalah anda mengubah-ubah settingan aperture, shutter, ISO, mode fokus, mode metering dll. Bisakah anda melakukannya dengan lancar tanpa menlihat tombol-tombol di kamera? Pianis hebat atau gitaris legendaris tahu persis dimana jari harus ditaruh untuk menghasilkan semua kombinasi nada. Kunci dari karya yang bagus adalah dengan melupakan teknologi (alat) yang menghasilkannya dan fokus pada cita rasa seninya. Kalau tombol dikamera kita masih menjadi penghalang, susah buat fokus pada cita rasa seni tadi. Pastikan masalah ini teratasi, kita tahu persis dimana harus mengubah setting nyaris secara spontan, baru kita bisa berfokus pada fotografi bukan mengingat-ingat tombol.



6. Cari Partner Dalam Fotografi.
Kalau Sherlock Holmes membutuhkan Dr. Watson dan Batman membutuhkan Robin (mungkin Superman nggak butuh, soalnya ya itu SUPER MAN), mungkin kita juga butuh partner. Memiliki sohib dalam fotografi adalah sebuah keuntungan yang luar biasa. Bisa bertukar pikiran, kadang saling pinjam alat dan berbagi informasi serta hunting bareng membuat banyak hal tercapai lebih cepat dibandingkan saat dikerjakan seorang diri. Komunitas foto bagus, namun kalau anda jenis orang yang tidak punya banyak waktu atau tidak bisa sering-sering meninggalkan rumah, carilah sohib foto dilingkungan RT, sodara dekat atau teman kantor saja sudah cukup.


7. Print Satu Foto Karya Anda Dalam Ukuran Besar, Frame Lalu Pasang Di-dinding.
Dengan begitu kita bisa termotivasi untuk membuat foto lain yang juga pantas dipasang didinding. Dengan begitu juga banyak yang akan memberi komentar dan saran untuk foto kita.




8. Pelajari Trik Olah Digital Baru.
Diakui atau tidak, foto digital yang bagus tak akan pernah lepas dari proses editing di photoshop maupun Lightroom. Mulai dari cropping, memperbaiki warna, meluruskan foto, mengilangkan kabel dari foto landscape, membuat foto panorama, foto HDR sampai white balance membutuhkan proses ini. Kita tidak perlu sampai menjadi ahli dalam Photoshop/Lightroom, namun mengetahui prinsip yang penting sangat diperlukan. Pada jaman film, fotografer tahu proses kamar gelap, kita juga perlu tahu proses photoshop atau software semacamnya untuk fine-tuning foto akhir kita.


9. Memotret Suasana Kota Di Malam Hari.
Memotret susana kota dimalam hari menguji kemampuan kita untuk memperbaiki diri. Kita akan dipaksa untuk berfokus pada cahaya, dipaksa berpikir tentang komposisi karena membutuhkan tripod, dan benar-benar memikirkan eksposure karena harus menggunakan ISO tinggi dan shutter speed yang lama. Jadi kalau selama ini anda belum pernah melakukannnya, lakukan segera!


10. Sering-seringlah Berbagi.
Berbagi pengetahuan membuat kita terpacu untuk menambah pengatahuan yang baru, dan membuat orang lain tidak segan membagi apa yang dia tahu kepada kita. Anda bisa saling berbagi informasi dengan teman fotografi anda. Anda juga bisa memulainya disini, cukup klik tombol Facebook Like dibawah judul atau diakhir artikel akan membuat informasi ini tersebar pada teman anda, atau sukai facebook page belajar fotografi.



[by: belajarfotografi.com]



»»  Read More...